- Hardware engineering
- Software engineering
hardware komputer telah sedemikian maju dan relatif jenuh. Sebaliknya software komputer mulai berkembang, dan saat ini menggantikan peranan hardware sebagai elemen sistem yang sulit direncanakan, sedikit kemungkinan untuk berhasil dengan biaya rendah dan waktu yang cepat, serta paling sukar untuk dikelola.
Apa Sistem itu ?
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Tujuan dari sistem
tersebut adalah untuk mengorganisasikan sistem informasi yang baru agar dapat
mengatasi berbagai masalah yang terjadi pada suatu organisasi, serta memberikan
pengertian mengenai suatu bentuk sistem yang ada pada suatu organisasi serta
trik-trik manageman yang berkaitan dengan sistem informasi manageman (SIM)
berbasis komputer.
Sedangkan Computer Based System diorganisir untuk mendapatkan beberapa metode, prosedur atau pengontrolan dengan cara mengelola informasi.Elemen-elemen dari sistem berbasis komputer adalah :
1. Software
Program komputer, struktur data dan dokumentasi yang saling berhubungan dan memberikan efek pada metode,
prosedur dan kontrol yang diinginkan.
2. Hardware
Peralatan elektronik, (misalnya CPU, memory) yang memberikan kemampuan komputasi serta peralatan
elektromedia (misalnya sensor, motor, pompa) yang memberikan fungsi external.
3. People / Brainware
User dan operator dari hardware dan software
4. Database
Sekumpulan informasi yang besar, yang diorganisir agar dapat diakses oleh software dan merupakan bagian
integral dari fungsi sistem.
5. Prosedur
Langkah-langkah yang menetapkan pemakaian khusus untuk setiap elemen sistem.
Ada beberapa elemen
yang membentuk sebuah sistem, yaitu :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
1. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
2. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
3. Mekanisme
Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism)
diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik
keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun
proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan
tujuan.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
Rekayasa
Sistem
System Engineering
atau Rekayasa sistem adalah aktivitas untuk menetapkan kebutuhan-kebutuhan pada
tingkat sistem, kemudian mengalokasikan beberapa bagian dari
kebutuhan-kebutuhan tersebut ke satu atau beberapa komponen rekayasa, misalnya
perangkat lunak. Rekayasa sistem dapat membantu menerjemahkan kebutuhan
pelanggan menjadi model sistem tertentu, sehingga dapat memberikan gambaran
bagaimana interaksi antara satu elemen sistem dengan elemen sistem lainnya.
Menurut Pressman,
cakupan rekayasa sistem meliputi:
· Rekayasa informasi,
yaitu rekayasa sistem yang konteks pekerjaan rekayasanya berfokus pada
perusahaan bisnis (business enterprise), meliputi pengumpulan
kebutuhan-kebutuhan untuk tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis.
·
Rekayasa produk
(sering disebut juga dengan rekayasa sistem), yaitu rekayasa sistem yang merupakan
aktivitas penyelesaian masalah. Data, fungsi, dan perilaku produk yang
diinginkan dicari, dianalisis, dibuat model kebutuhannya, kemudian dialokasikan
ke komponen rekayasa. Selanjutnya komponen-komponen ini disatukan dengan
infrastruktur pendukungnya sampai produk tersebut jadi.
FEASIBILITY STUDI ( STUDI KELAYAKAN )
Semua proyek layak bila sumber dan waktunya tidak terbatas. Kenyataannya, pengembangan sistem berbasis
komputer dibatasi oleh sumber dan waktu.
Ada 4 bidang utama yang menjadi konsentrasi dari feasibility studi, yaitu :
1. Economic Feasibility :
Evaluasi biaya (cost) dan manfaat (benefit) dalam pengembangan sistem.
2. Tehcnical feasibilitu :
Studi tentang fungsi, performance, dan hambatan yang berpengaruh terhadap kemampuan mendapatkan sistem
yang baik.
3. Legal Feasibility :
Penentuan berbagai pelanggaran, kewajiban yang dapat terjadi dari pengembangan sistem.
4. Alternative :
Evaluasi sebagai alternatif untuk mengembangkan sistem
Semua proyek layak bila sumber dan waktunya tidak terbatas. Kenyataannya, pengembangan sistem berbasis
komputer dibatasi oleh sumber dan waktu.
Ada 4 bidang utama yang menjadi konsentrasi dari feasibility studi, yaitu :
1. Economic Feasibility :
Evaluasi biaya (cost) dan manfaat (benefit) dalam pengembangan sistem.
2. Tehcnical feasibilitu :
Studi tentang fungsi, performance, dan hambatan yang berpengaruh terhadap kemampuan mendapatkan sistem
yang baik.
3. Legal Feasibility :
Penentuan berbagai pelanggaran, kewajiban yang dapat terjadi dari pengembangan sistem.
4. Alternative :
Evaluasi sebagai alternatif untuk mengembangkan sistem
Pemodelan
Arsitektur Sistem
Setiap sistem
berbasis komputer dapat dimodelkan sebagai sebuah pemindahan informasi dengan
menggunakan arsitektur input-pemrosesan-output. Pemodelan Arsitektur Sistem memperluas
arsitektur ini dengan menambahkan 2 fitur tambahan yaitu pemrosesan antarmuka
pemakai dan pemrosesan self-test. Meskipun dua fitur tambahan ini tidak selalu
dipakai tetapi fitur tambahan ini umum dipakai pada pemodelan sistem berbasis
komputer yang membuat model sistem menjadi lebih baik. Model sistem ini menjadi
dasar bagi analisis kebutuhan dan langkah desain selanjutnya.
Untuk memodelkan
sistem maka digunakan model template arsitektur yang mengalokasikan elemen
sistem menjadi 5 bagian pemrosesan yaitu
1. antarmuka pemakai,
2. input
3. fungsi dan kontrol
sistem,
4. output dan
5. pemeliharaan dan
self-test.
0 komentar:
Post a Comment